Tik..tik..tik…Saat ini hujan turun yang kedua kalinya sejak pagi hari, jemuran sudah dua kali diangkut ke dalam rumah karena mulai turun rintik hujan yang kemudian tanpa menunggu aba aba langsung turun dengan deras membasahi teras rumah.Ada yang mengalami hal seperti saya ? pagi ini sudah dibuat olahraga angkat jemuran bolak balik jemur kemudian angkat lagi, hehehe..
Weekend merupakan waktu saya berubah menjadi Cinderella di rumah. Karena kesibukan saya di kantor ada beberapa hal yang memang menunggu tuan putri datang untuk merapikan di istana khayangan. Biasanya saya sudah membuat timeline apa saja to do list yang harus dikerjakan,mengingat waktu di weekend sungguh pendek namun banyak aktivitas menanti. Ibu ibu ada yang mengalami hal seperti saya, pasca pandemi kerjaan seperti tidak pernah selesai dan selalu saja ada drama kehidupan. Alhamdulillah pada masa pandemi ini saya mendapat berita kurang mengenakkan bagi ibu ibu yang bekerja, yaitu : ART berhenti kerja. Berita ini cukup menyita energi saya.
Tentunya dengan status tidak ada ART otomatis banyak pekerjaan rumah yang tertunda dan meski ada jadwal Work From Home (WFH) tentu saya seperti bekerja dua kali. Mengerjakan laporan kantor serta mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Sesungguhnya sangat menguras tenaga serta pikiran. Sesaat ingin lambaikan bendera putih karena banyak hal yang memang harus dilakukan. Tapi, Alhamdulillah ada ibu dan adik saya yang membantu disela rutinitas mereka masing masing, aktivitas saya dimudahkan untuk beberapa hal. Kegiatan WFH saya pun tidak sepenuhnya dalam satu minggu melainkan hanya 2 hari kerja, bisa dibayangkan padatnya aktivitas di rumah.
To Do List saat weekend
Kembali lagi ke rutinitas cinderella saat weekend. Biasanya saya membuat list setelah inspeksi isi rumah, apa saja yang perlu dilakukan. Kadang, saya sempatkan di sela sela pulang kerja merapihkan yang bisa saya rapikan. Namun,yang terlihat banyak tumpukannya saya tunda di weekend. Ini dia to do list saya :
1.Cuci baju. (Memisahkan pakaian berwarna, pakaian putih serta pakaian dalam)
2. Nyapu, ngepel dan lap meja serta jendela
3. Buat sarapan, memandikan anak anak
4. Mengerjakan prakarya bersama anak anak
5.Merapikan lemari pakaian saya dan anak anak (ini butuh waktu karena ngerjain punya 5 orang, hehehe)
6. Mengerjakan blog serta review produk
7. Jadwal zoom komunitas
Sekilas terlihat tidak banyak namun, pas dijalankan ternyata waktu 24 jam itu kurang dalam melakukan to do list. Nyatanya pada saat pelaksanaan saya kadang terbentur dengan ego anak anak saya. saya berpikir anak anak saya sudah dewasa bukan balita jadi teknis pelaksanaan to to list bisa berlangsung lancar tanpa hambatan… Ketika mereka menangis, mereka berantem rebutan mainan, ketika mereka pengen diperhatikan ibunya dan hal hal lainnya. Kepala rasanya pusing, hati rasanya engap.. Butuh me time. Adakah yang merasa seperti saya ??? Kalian tidak sendiri ya. Ada saya disini menemani kalian walau kita terpisah jarak. 🙂
Pasti penat sekali rasanya membersamai hari jika mengalami hal diatas ya, terkadang saya bilang suami untuk mengambil porsi to do list saya sesaat menemani anak anak. Ini sangat penting karena suami juga harus tau apa yang kita rasakan meskipun sebagai wanita kadang kita merasa wonder woman. Sebagai pasangan suami istri komunikasi adalah hal penting apalagi jika salah satu merasa sudah kewalahan dengan porsi masing masing. Kita harus bisa
mengisi keperluan pasangan (bukan dalam hal materi saja) tapi di momen seperti ini sangatlah penting. Kita bekerja dikantor dan tetap produktif di rumah tentu bukan suatu hal yang mudah menjalani aktivitas sehari hari. Sejenak jadi ingin staycation kannnn, ingin membahagiakan diri… eits, hapus dulu karena masih pandemi.
Momen bersama anak anak
Sebenarnya ini bukan to do list melainkan memang harus masuk dalam waktu kita di weekend. Tapi terbayangkah membersamai 3 anak di waktu bersamaan itu bagaimana ? Luar Biasa, Alhamdulillah. Diberikan kesempatan bermain bersama mereka meskipun ada sedikit jeda ketika abang abang tidak bisa dibilangin dengan baik. “Ibu Juga Manusia” keluarlah statement ini jika sudah berada di titik mesti menarik nafas dalam dan mengelurakan pelan pelan.
Ketika membuat prakarya bersama dengan mereka butuh konsentrasi tinggi antara saya dan juga mereka. Karena menurut saya tugas prakarya anak TK saat ini tidak seperti tugas saya waktu TK jaman dahulu alias tingkat kesulitannya itu sulit, belum lagi mereka harus menggunting, menempel serta memberi lem pada prakarya. Meleng sedikit bisa barang lain yang kena lem nya atau barang lain yang digunting. Disaat ini adik kecil bersama ayahnya kadang, adik juga ingin ikutan bergabung membuat prakarya yang hasilnya membuat porak poranda semua… 🙂 bubar jalan dan mesti ngulang lagi membuat prakarya.

Karena pandemi semua aktivitas kita berubah, anak juga dituntut harus bisa mengikuti materi belajar dari sekolah dengan sistem pembelajaran jarak jauh. Walau masih TK, tapi mereka juga rindu dengan sekolahnya. Rindu bermain bersama teman-teman dan belajar bersama dengan gurunya. Rindu dengan prakarya dan loker yang ada di sekolah. Begitupun dengan saya rindu dengan liburan biar anak anak ga bosan dirumah.
Rehat Sejenak alias me time
Saat sedang senggang atau ingin bersantai sejenak melepas lelah dari dulu saya suka membaca buku sambil menikmati minuman panas. Dan ini sudah menjadi kebiasaan saya sampai sekarang sudah memiliki anak. Hal seperti ini memang perlu dilakukan untuk melepas penat sejenak, melakukan hal yang kita senangi. Apalagi baca novel dan hujan turun sepertinya lengkap sekali momennya jika ditemani dengan minuman panas. Jika dulu saya senang membuat coklat panas sekarang minuman panas favorit saya adalah Herbadrink Sari Jahe. Rasa hangatnya menyentuh sanubari yang paling dalam dan memberi kekuatan super power buat ibu ibu anak 3 ini. Karena kalau kita sakit,bisa luluh lantak keadaan istana.

Me time sangat diperlukan, karena salah satu bentuk mencintai diri kita sendiri dengan memberi waktu kita rehat sejenak dalam padatnya aktivitas kita, agar kita merasa lebih bahagia. Hal ini juga bisa mengurangi tingkat stress dan emosi kita pada lingkungan sekitar. Me time merupakan momen dimana kita bisa rileks sejenak, menikmati setiap tarikan nafas yang kita ambil tanpa memikirkan apa yang akan terjadi ke depan dan mempersiapkan diri untuk menjalankan aktivitas setelah me time berakhir. GO..GOO..GOOO
Minuman Tradisional
Pilihan saya jatuh pada Herbadrink Sari Jahe karena, semenjak hamil ketiga saya senang dengan wedang jahe. Minum wedang jahe membuat badan saya hangat dan menghilangkan rasa mual saya dikala itu. Alhasil saya rutin minum wedang jahe saat hamil sampai saat ini dan waktu itu sempat harga jahe naik melambung tinggi maka saya pun mencari alternatif salah satunya membeli wedang ronde di pasmod namun sejak pandemi banyak yang tidak berjualan. Dan, akhirnya saya menemukan Herbadrink Sari Jahe.
Herbadrink Sari Jahe sangat mudah dibuat cukup dengan menyuguhkan air panas -+ 150 ml dan sugar free. Rasa jahenya sudah pas dan tidak ada endapan di bagian bawah gelas. Buat saya, herbadrink jahe ini sangat memudahkan saya dalam mengkonsumsi karena biasanya kalau bikin wedang jahe harus bersihkan dan kupas jahenya dulu trus di icip icip lagi pas lagi proses masaknya. Hihihi

Salah satu alasan saya mengkonsumsi ini adalah herbadrink diproduksi oleh salah satu perusahaan ternama yang sudah lama saya ketahui yaitu, Konimex.Konimex merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang farmasi sejak tahun 1971 sampai sekarang. Dan, herbadrink ini memiliki komposisi ekstrak jahe yang setara dengan rimpang jahe 1000mg serta kandungan alami lainnya yang diproses dengan teknologi modern berdasarkan resep tradisional. Memiliki kemasan yang praktis dan higienis sehingga mudah dibawa kemana saja. Terakhir adalah, sudah halal MUI yah jadi aman untuk dikonsumsi. 🙂

Variant Herbadrink
Tadi diatas saya sudah sampaikan bahwa saya konsumsi herbadrink yang sugar free yah. Selain Sari Jahe ada juga variant Sari Temulawak sugar free,Chrysanthemum sugar free dan lidah buaya sugar free. Buat kalian yang suka manis atau variant non sugar free Herbadrink memiliki 12 varian lainnya yaitu Sari Jahe,Sari Temulawak, Chrysanthemum, Kunyit asam, Kunyit Asam Sirih plus Madu,Beras Kencur, Kopi Ginseng dan Wedang Uwuh.
Cara konsumsi sama dengan Herbadrink Sari Jahe dicampur air panas atau air dingin sebanyak -+150 ml kemudian diaduk. Kalau yang ingin segar, saya minum Sari Temulawak atau Kunyit Asam. Untuk menghangatkan badan saya minum Sari Jahe, andalan dimana saja.

Produk Herbadrink ini sangat mudah ditemukan di gerai IDM, AFM atau supermarket besar di wilayah anda dengan harga yang cukup terjangkau. 1 box herbadrink berisi 5 sachet 🙂
Inilah sharing saya, saat Me Time di sela kesibukan sebagai Ibu Rumah Tangga yang sangat produktif di masa pandemi. Supaya badan tetap fit dan mood tetap on terus, karena kita belum tau sampai kapan pandemi ini berlangsung. Keep Healthy and happy everyone.. Sharing is caring. Jaga kesehatan pikiran dan jiwa kita dengan tidak melupakan bahagia bersama dengan keluarga. Tetap ikuti protokol kesehatan ketika keluar rumah ataupun bertemu dengan orang lain ya. Pandemi belum berakhir.
2 Comments. Leave new
wow sangat bermanfaat bund..
Mama sibuk . Semoga sehat selalu 😍😍😍