Alhamdulillah, kuliah bunda cekatan memasuki minggu ke-3 berarti kita sudah mulai belajar lagi materi baru dan menganalisa kemampuan diri kita..Waktu awal masuk kelas matrikulasi saya ingat diminta untuk membuat list kekuatan diri kita dan eksplorasi. Ternyata di Bunda cekatan ini lebih mengupas kulit luar dan dalam kita.
Pada minggu ke-1 kita diminta untuk membuat kuadran suka dan tidak suka, penting dan tidak penting serta aktivitas yang kita sukai apa saja yang bisa menjadi kekuatan kita ke dalam telur hijau. Pada minggu ke-2 kita diminta untuk mengisi telur merah kekuatan positif apa saja yang bisa kita kembangkan agar kita menjadi lebih terstuktur dan focus dengan pengembangan diri kita serta memilih aktivitas yang membuat mata kita berbinar bahagia akan aktivitas itu.
Masuk minggu ke-3 ini Alhamdulillah materi yang diberikan menjadi telur orange. Yang membuat surprise adalah kita harus semakin spesifik memikirkan ilmu apa saja yang kita perlukan agar kekuatan kita berkembang menjadi lebih baik lagi. Wah, saya langsung membuka kembali telur hijau dan telur merah saya apakah alur yang saya buat sudah sesuai dengan jalur atau belum.
Teringat materi waktu di FB Online dalam kelas Bunda cekatan ini kami diberikan “Merdeka Belajar”. Merdeka berarti bebas lepas. Dhi kita diberikan waktu belajar yang bebas serta sistem belajar terserah kita mau belajar seperti apa. Namun disitulah tantangannya. Dengan diberikan kebebasan terkadang kita terlena olehnya. Komitmen teruji jelas, akankah lengah ditengah jalan atau maju terus melangkah.
Belajar dengan merdeka pun diperlukan “earning” bagaimana cara kita bisa mengambil ilmu dan ‘produce‘menghasilkan ilmu itu hingga bisa terserap oleh kita. Dalam perjalanannya earning bisa menjadi sebuah kerikil jika kita tidak bahagia dalam menjalani “process”.
Bahagia itulah satu kata kunci yang selalu diingatkan selama beberapa pekan belajar ini. Jika kamu ingin mengerjakan sesuatu maka bahagiakan lah diri kamu sendiri agar kerjaan tersebut menjadi sesuatu yang tidak membahagiakanmu, ikhlas untuk dijalani agar hasil akhirnya indah untuk dirimu sendiri. Sungguh sangat mengena dan aku mencoba mengafirmasi kata kata itu. Efek banjir kemarin membuat terisolir tidak bisa keluar rumah membuat saya belajar BAHAGIA padahal hati gundah gulana.
Tapi disisi lain saya jadi lebih mandiri dan berhasil mencari jalan keluar atas suatu hal yang sempat membuat saya bergantung pada orang lain. YAAAA, akibat dulu trauma waktu kecil efeknya sampai sekarang dan saya mencoba afirmasi kata kata bu Septi di hari itu, alhamdulillah membawa perubahan besar pada diri saya dan pujian dari suami.
Atas hal tersebut saya dan suami berdiskusi bersama mengenai tulisan yang telah saya buat dua pekan lalu, apakah ada yang dikeluarkan atau perlu ditambahkan lagi. Karena saya sudah membuat perubahan dalam diri saya, padahal sebenarnya hal sepele banget,hehehe. Suami minta perenungan, dan saya juga mencoba ingat ingat apa yang sudah saya tulis dan sebenarnya apa masih ada keinginan saya yang belum tersampaikan, potensi dalam diri yang belum keluar tapi ada serta mencoba mengenali kemampuan diri sendiri sampai akhirnya inilah telur orange saya :
Dilihat dari 5 telur diatas, semua merupakan ilmu yang saya mau pelajari lebih lanjut. 2 ilmu terpenting yang ingin saya kembangkan adalah ilmu menulis dan public speaking. Kenapa ? karena, saya suka menulis sebagai salah satu upaya menyalurkan pikiran saya, yang kedua adalah untuk menyajikan sebuah tulisan yang enak dibaca ternyata memiliki kaidah pembelajaran ilmu terkait. ilmu kedua yang sangat saya pelajari adalah public speaking. Dulu saya sering menjadi MC waktu menjadi event organizer, kemudian di kantor pun sering didapuk menjadi MC. Seiring berkembangnya waktu suami bilang coba sekali kali ikut kelas public speaking biar ada angin segar yang masuk ke pikiran kamu jadi ada hal baru yang bisa dipraktekkan dan bisa juga menambah jam terbang. Selain memang pekerjaan saya adalah marketing yang kudu sering berbicara dengan orang.
untuk ketiga ilmu lainnya menurut saya adalah penunjang. Analisa, benar sekali kita butuh analisa dalam setiap proses pembelajaran yang akan kita lakukan. Karena itu kita harus sering belajar, membaca, mendengarkan pengalaman orang lain terkait aplikasi analisa dalam keseharian mereka. Yang menjadi PR saya berikutnya adalah menentukan skala prioritas dan diskusi interaktif. Saya termasuk tipe yang mauuuuuuu semua dilakukan dan kemarin terkena imbasnya. Badai informasi masuk dan akhirnya tidak kepegang sampai akhirnya HP saya pun menyerah… Ditegur yang diatas secara tidak langsung :(. Akhirnya saya pilih mana yang prioritas dan mana yang tidak. Begitu juga dengan diskusi, saya sedang memperbanyak diskusi dengan suami karena dia juga lagi senang mengarungi dunia digital. Jadi sama sama bebenah diri kembali. Selain dengan suami, saya juga ingin berdiskusi dengan anak anak. Kalau dengan anak sepertinya diskusi bahasanya terlalu berat ya. Diganti jadi bercerita bersama anak anak sehingga saya bisa meluangkan waktu bonding bersama mereka setelah pulang kerja.
Dari yang sudah diuraikan diatas akhirnya saya berhasil mengisi kolom dibawah ini, intinya saya ingin memberdayakan kemampuan yang ada dalam diri saya untuk keluarga dan orang lain yang memerlukan. Sepertinya itu sudah mendarah daging, tapi belum diluruskan dengan keteguhan karena kadang melenceng keluar jalur.
Bismillah, semoga dengan dibuatnya kerangka ini saya bisa lebih konsisten dan konsisten lagi dalam menjalankan apa yang sudah saya rangkai. Dan, selalu bahagia dalam mengerjakan segala sesuatu hal yang terkait. Tentunya agar segala potensi baik yang ada dalam diri saya bisa keluar dan diasah menjadi kekuatan serta bermanfaat bagi keluarga dan orang lain. Aaminn yra.
#janganlupabahagia
#jurnalminggu3
#materi3
#kelastelur
#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP